Mengenal Gangguan Leher atau Tortikolis Pada Bayi

Mengenal Gangguan Leher atau Tortikolis Pada Bayi

esaunggul.ac.id – Hallo Sobat Unggul. Tidak selalu terjadi bahwa anak lahir benar-benar sehat. Kadang-kadang ada kasus ketika terdeteksi masalah serius yang menempatkan pengembangan lebih lanjut dari bayi dalam bahaya. Satu masalah tersebut adalah tortikolis pada bayi. Yuk kenali tortikolis pada bayi.

Apa itu tortikolis?

Tortikolis merupakan kondisi ketika salah satu otot leher mengalami tegang. Tortikolis terjadi karena pemendekan atau adanya ketegangan pada salah satu otot leher bagian depan (otot sternocloido mastoideus) yang mengakibatkan kepala terlihat memutar kearah samping atau miring ke salah satu sisi. Tortikolis umumnya disebabkan oleh kondisi bawaan lahir atau kelainan pada saat masa pembentukan janin. tortikolis juga bisa terjadi setelah lahir karena masalah medis tertentu.

Bentuk tortikolis biasanya terbatasnya otot arah kepala, sakit pada leher ketika digerakan walau terkadang dirasakan dan adanya tonjolan pada leher. Lalu ada bengkak berupa tonjolan kecil, adanya keterbatasan gerak pada leher.

Penyebab tortikolis pada bayi

Tortikolis terbagi menjadi 2 dilihat dari penyebabnya, yaitu tortikolis kongenital (bawaan) dan tortikolis sekunder (diperoleh).

Tortikolis kongenital atau bawaan

Tortikolis ini terjadi yang disebabkan bawaan dari lahir. Keadaan ini biasanya disebabkan cedera pada otot atau pembuluh darah leher selama proses melahirkan atau lahir sungsang dan sulit pada bayi. Tortikolis bawaan atau kongenital ini biasanya baru disadari setelah bayi berusia beberapa minggu, terutama saat bayi sudah memiliki kemampuan menggerakan kepalanya.

Tortikolis sekunder

Tortikolis sekunder dapat ini terjadi selama masa pertumbuhan anak. Tortikolis ini bisa terjadi akibat kondisi lain yang dialami selama masa tumbuh kembang, sering kali terjadi di usia 4 – 6 bulan setelah kelahiran. Kondisi ini bisa disadari secara tiba-tiba atau perlahan seiring dengan pergerakan tubuh bayi. Penyebab dari tortikolis sekunder meliputi gangguan sendi pada tulang atlanto-axial, infeksi (peradangan pada pembuluh limfa, abses pada daerah mulut, peradangan pada tonsil/amandel, peradangan diskus sendi, tuberculosis), trauma, juvenile rheumatoid, tumor pada sumsum tulang belakang, gangguan tonus otot, atau gangguan penglihatan.

Penanganan Fisioterapi

terapi untuk menangani tortikolis pada bayi dapat dilakukan dengan cara:

  • Infrared, bertujuan untuk meningkatkan proses metobolisme, vasodilatasi pembuluh darah, mempengaruhi jaringan otot dan meningkatkan sisa-sisa metobolisme.
  • Massage, dapat mengurangi adanya muscular restriction, tightness, stiffness dan spasme.
  • Terapi latihan, seperti Relax passive movement yang bertujuan untuk melatih otot secara pasif, yang menyebabkan efek pengurangan atau penurunan nyeri serta mencegah terjadinya keterbatasan gerak serta menjaga elastisitas otot. Kemudian streching yang bertujuan untuk meregakan otot yang memendek dan memperbaiki struktur disekitarnya menjai anatomi dan fisiologis.

Massage untuk tortikolis                      Streching untuk tortikolis

 

Baca juga: Peran Fisioterapi Pada Saat dan Pasca Cedera Patah TulangKenali Nyeri Otot Setelah Berolahraga (DOMS)

Kunjugi Laman: Universitas Esa UnggulUniversitas Esa Unggul Kampus TangerangUniversitas Esa Ungguk Kampus Bekasi

2023-02-03T21:13:53+07:00
Go to Top