Frozen Shoulder: Kekakuan Sendi Penyebab Rasa Nyeri Pada Bahu

esaunggul.ac.id – Adanya rasa nyeri pada bahu yang berkelanjutan menjadi kekakuan gerak, baik dilakukan secara aktif maupun pasif merupakan gejala yang timbul pada penderita frozen shoulder. Frozen shoulder terjadi karena adanya kekakuan sendi glenohumeral yang dihasilkan dari jaringan non-kontraktil berdampingan dengan adanya lesi pada jaringan non-kontraktil. Hal ini menyebkan gerakan yang dilakukan baik pasif maupun aktif akan memberikan rasa nyeri. Untuk mengetahui frozen shoulder dengan lebih lengkap simak penjelasan berikut.

Penyebab/etiologi frozen shoulder

Faktor penyebab terjadinya frozen shoulder masih tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Tetapi banyak penelitian menjelaskan bawa frozen shoulder disebabkan karena peradangan, penebalan kapsul sendi, pengerutan dan penyusutan cairan sinoviala pada kapsul sendi (capsulitis adhesive) yang mengelilingi sendi bahu.

Frozen Shoulder

Patofisiologi frozen shoulder

pada frozen soulder patofisiologinya terjadi kekakuan pada kapsul sendinya. Hal ini yang menyebabkan terbatasnya gerak sendi maka yang terjadi adalah frozen shoulder pola kapsuler. Pola kapsuler pada bahu adalah rotasi eksternal paling terbatas, diikuti dengan abduksi dan rotasi internal. Salah satu gerakan yang menghambat adalah abduksi shoulder, yang dimana pada gerakan abduksi shoulder (gerakan menjauh dari titik tengah tubuh) tersebut terjadi gerakan arthrokinematik berupa translasi ke kaudal.

Fase frozen shoulder

Pada umumnya frozen shoulder terbagi menjadi 3 fase yaitu :

  • Fase 1 (Freezing phase), fase ini diawali dengan adanya rasa nyeri pada bahu. Penderita akan mengeluhkan nyeri pada daerah deltoid. Fase ini biasanya terjadi rentang 2-9 bulan.
  • Fase 2 (Frozen phase), masuk pada fase ini pergerakan sendi bahu menjadi sangat terbatas, dan penderita akan terasa sulit untuk menjalani kegiatan sehari-hari, fase ini dapat terjadi selama 4-12 hari.
  • Fase 3 (Thawing phase), pada fase ini nyeri dan pergerakan pada sendi bahu sudah mulai membaik dan merasa aktifitas sehari-harinya tidak terganggu. Pada fase ini merupakan fase pemulihan dan berlangsung selama 2-24 bulan.

Terapi fisik frozen shoulder

Pada umumnya kondisi frozen shoulder dapat membaik dengan sendirinya, tetapi memiliki gejala sisa seperti keterbatasan LGS. Bila penanganan metode multidisipliner, pasien dapat mencapai lingkup gerak sendi (LGS) normal atau mendekati normal. Hal ini juga didukung dengan selalu melakukan latihan dirumah. Pada orang tua kehilangan gerakan dapat dikatakan normal dipengaruhi oleh usia.

Ketika pada masa fase pemulihan latihan/terapi fisik berupa peregangan dan latihan rentang gerak sendi bahu sangat direkomendasikan dengan tujuan untuk membantu menjaga mobilitas sendi dan fleksibilitas dari otot-otot dan tendon di bahu dan untuk meningkatkan jangkauan gerak sendi. Berikut latihan yang dilakukan :

  • Gerakan Eksternal Rotation (peregangan/stretch pasif). Posisi berdiri di ambang pintu dan tekuk lengan yang sakit dengan posisi siku 90° untuk mencapai pintu tersebut. Kemudian lakukan gerakan menjauh dan memutar tubuh. Tahan gerakan ini selama ±30 detik. Istirahat sejenak dan kemudian ulangi kembali.
  • Gerakan Forward Flexion. Latihan ini dilakukan dengan posisi tubuh berbaring telentang dengan kaki lurus. Gunakan lengan yang sehat untuk mengangkat lengan yang sakit hingga di atas kepala sampai dirasakan peregangan ringan pada area bahu yang sakit. Tahan posisi ini selama ±15 detik dan turunkan lengan perlahan-lahan hingga kembali ke posisi awal. Istirahatkan sejenak dan ulangi gerakan ini kembali.
  • Crossover Arm Stretch. Tarik lengan yang sakit menuju dada tepat di bawah dagu sejauh mungkin tanpa menimbulkan rasa nyeri. Tahan selama ±30 detik, istirahatkan sejenak dan ulangi kembali gerakan tersebut.

Untuk mengetahui berbagai ilmu dan pengetahuan mengenai fisioterapi, Sobat Unggul bisa banget nih gabung di Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul yang telah terakreditasi Unggul dan satu-satunya di Jakarta Jurusan Fisioterapi dengan akreditasi Unggul. Yuk! Tunggu apa lagi Sobat Unggul, ayo jadi bagian dari generasi unggul!

BACA JUGA: Kenali Sejak Dini De Quarvaine SyndromeJangan Sembarangan Berlari, Mengenal ITBS Cedera Umum pada Pelari7 Cedera yang Sering Terjadi saat Olahraga

Kunjugi Laman: Universitas Esa UnggulUniversitas Esa Unggul Kampus TangerangUniversitas Esa Ungguk Kampus Bekasi