esaunggul.ac.id – Nyeri pada otot betisnya atau m.gastrocnemius sering terjadi pada perempuan yang sering menggunakan high heels. Rasa nyeri ini diakibatkan karena adanya penurusan fleksibilitas otot gastrocnemus yang mengakibatkan hilangnya kemampuan otot gastrocnemus untuk mengulur dan kembali ke bentuk semula, sehingga saat terjadi peregangan dan penguluran, tondon golgi secara otomatis akan memberikan reaksi perlawanan yanng mengakibatkan rasa tidak nyaman yang terasa sepanjang permukaan otot dimulai dari superior condylus lateral atau superior condylus medial femur hingga ke mid-posterior calcaneus. Jika anda seorang fisioterapis dan mendiagnosi bahwa pasien mengalami Nyeri Otot Gastrocnemus, maka salah satu terapi yang dapat diberikan adalah Hold Relax Exercise.

Hold relax exercise

Hold relax exercise adalah kontraksi isometrik (tanpa adanya gerakan pada sendi) secara optimal pada group otot agonis, yang kemudian terjadi relaksasi pada group otot tersebut sesuai dengan prinsip reciprocal inhibition. Penerapan terapi ini akan memberikan dampak penurunan spasme akibat aktivasi Golgi Tendon Organ (GTO) yang terstimulus karena kontraksi isometrik otot anatagonis sehingga membangkitkan mekanisme inhibitory yang menghambat impuls motorik menuju otot.

Terapi ini bekerja dengan cara meregangkan otot yang mengalami kram, lalu mengendurkannya dengan memberikan rangsangan pada saraf yang terkait dengan otot tersebut. Tujuan dari terapi hold relax adalah untuk memperbaiki fungsi otot yang terganggu, meningkatkan fleksibilitas otot, dan mengurangi nyeri otot.

Tata cara hold relax exercise

Pada hold relax exercise, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, diantaranya yaitu:

  • Pertama-tama, pasien akan diminta untuk meregangkan otot yang mengalami kram dengan melakukan gerakan yang tepat. Yaitu melakukan gerakan dorsi fleksi ( menggerakan telapak kaki ke arah depan atau atas) atau plantar fleksi (menggerakkan telapak kaki ke bawah atau belakang).
  • Lalu fisioterapis akan memberikan tahanan pada punggung angkle, kemudian pasien akan diminta untuk melawan tahanan yang telah diberikan selama 15 detik, lalu biasanya sekitar 10 detik pasien akan diminta untuk mengendurkan otot tersebut dan melakukan relaksasi.
  • Kemudian diberikan gerakan pasif oleh fisioterapis kearah gerakan yang ingin ditambah lingkup gerak sendi secara 5 kali pengulangan.

Selama terapi hold relax dilakukan, terapis akan memberikan rangsangan pada saraf yang terkait dengan otot yang mengalami kram. Rangsangan ini dapat berupa pijatan, akupresur, atau teknik lainnya. Tujuannya adalah untuk membantu otot yang mengalami kram agar lebih mudah meregang dan mengendur.

Selain efektif dalam mengatasi nyeri otot, terapi hold relax juga aman untuk dilakukan. Terapi ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya dan tidak memerlukan penggunaan obat-obatan. Namun, terapi hold relax tidak dianjurkan bagi orang yang mengalami cedera atau kerusakan pada otot. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan terapi hold relax jika Anda memiliki masalah kesehatan yang berkaitan dengan otot.

baca juga :  Begini Latihan Untuk meningkatkan Kecepatan LariMengenal Tanda – Tanda Fraktur Dan Pola – Pola Fraktur

Kunjungi Laman :  Universitas Esa Unggul TangerangUniversitas Esa Unggul Bekasi