Ultrasound adalah salah satu elektro dan sumber fisis yang menggunakan gelombang suara dengan frequensi 1 dan 3 MHz.

Efek fisiologis:

  1. Peningkatan suhu jaringan
  2. Peningkatan aliran darah local
  3. Peningkatan ekstensibilitas
  4. Meningkatkan produksi keringat
  5. Rileksasi otot melalui muscle spindle dan GTO
  6. Sedatif atau nyaman
  7. Peningkatan tekanan capiler dan permabilitas

S.O.P:

Sebelum pemakaian alat:

  1. Pasien diharapkan memakai baju yang nyaman agar mudah untuk di lepas-pakai.
  2. Fisioterapis akan memastikan bahwa pasien tidak memiliki infeksi ataupun luka dan memastikan bahwa kulit pasien sudah bersih.

Persiapan alat ultrasound:

  1. Nyalakan ultrasound (ON)
  2. Pilih intensitas yang diinginkan (0,1 – 3 W/cm2)
  3. Pilih frequensi yang diinginkan (1 atau 3 MHz)
  4. Pilih tipe gerakan (continuous atau pulse)
  5. Set timer (10-30 menit, biasanya dianjurkan untuk 15 menit)

Pemakaian alat:

  1. Setelah alat dipersiapkan, fisioterapis akan memakaikan gel kepada area yang akan di ultrasound. Guna dari gel adalah sebagai media pengantar gelombang agar masuk ke jaringan.
  2. Tekan start dan tempelkan traduser pada area yang akan di ultrasound.
  3. Selama terapi berjalan, fisioterapis akan menggerakkan tranduser ke arah longitudinal atau horizontal, tranduser tidak boleh digerakkan dalam arah circular (berputar).
  4. Setelah timer selesai atau alat di stop, fisioterapis akan membersihkan kulit pasien dari residu gel dan juga membersihkan tranduser dari residu gel.
  5. Matikan lalu rapihkan alat.

Indikasi:

  1. Kronis inflamasi seperti bursitia, tendinitis, calcificasi
  2. Inflamasi akut (menggunakan arus intermitten)
  3. Sendi kontraktur
  4. Muscle spasm
  5. Scar tissue
  6. Trigger points

Kontra-indikasi:

  1. Ischemic area
  2. Inflamasi akut (menggunakan arus continuous)
  3. Ibu hamil
  4. Daerah pelvic dan lumbal
  5. Area tertentu seperti mata dan genital
  6. Penggunaan sendi pengganti yang plastic atau pakai fixed bone cement

Fisioterapi Esa Unggul telah mendapatkan akreditasi A (Unggul) untuk prodi Fisioterapinya, menjadikan Universitas Esa Unggul satu-satunya perguruan tinggi di Jakarta yang memiliki Fisioterapi terbaik. Untuk itu, tunggu apa lagi Sobat Unggul? Ayo bergabung bersama, wujudkan generasi unggul!

 

BACA JUGA:
Kurangi Nyeri dengan Metode Fisioterapi TENS , 3 Kampus yang Memiliki Jurusan Fisioterapi Terbaik Se-Indonesia